Gasperini
Gasperini, Atalanta harus menelan kekalahan pahit dari Club Brugge dengan skor 1-3 dalam lanjutan Liga Champions, Selasa (24/10/2023). Kekalahan ini semakin menyakitkan karena Ademola Lookman gagal mengeksekusi penalti yang bisa menjadi momentum kebangkitan timnya.
Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap performa Lookman. Ia bahkan menyebut pemain asal Nigeria itu sebagai salah satu eksekutor penalti terburuk yang pernah ia lihat.
Kegagalan Lookman dalam mengeksekusi penalti menjadi sorotan utama setelah Atalanta tersingkir dari Liga Champions dengan agregat 2-5. Gasperini juga menyoroti insiden kartu merah yang di terima kaptennya, Rafael Tolói, yang dinilai tidak profesional.
Gasperini Kecewa dengan Performa Lookman
Ademola Lookman sebenarnya memberikan secercah harapan bagi Atalanta dengan mencetak gol di awal babak kedua. Namun, harapan itu pupus setelah ia gagal mengeksekusi penalti yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Gasperini mengkritik keputusan Lookman untuk mengambil alih eksekusi penalti. Menurutnya, ada pemain lain seperti Charles De Ketelaere atau Mateo Retegui yang lebih pantas mengambil tugas tersebut.
Link Artikel Lainnya : Informasi Seputar Liga Champions
“Lookman seharusnya tidak mengambil penalti itu. Dia salah satu eksekutor penalti terburuk yang pernah saya lihat. Rekam jejaknya bahkan buruk dalam latihan,” ujar Gasperini dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Rafael Toloi Juga Memalukan
Selain kegagalan Lookman, Dia juga menyoroti insiden kartu merah yang di terima kapten Atalanta, Rafael Tolói. Pemain asal Brasil itu diusir wasit setelah melakukan dorongan terhadap Maxim De Cuyper dalam insiden lemparan ke dalam.
Gasperini menilai insiden tersebut sebagai tindakan yang tidak profesional. Ia menegaskan bahwa pemainnya harus tetap tenang dalam situasi apa pun, terutama di pentas besar seperti Liga Champions.
“Insiden itu buruk dan kita tidak boleh kehilangan kendali. Atalanta harus meninggalkan Liga Champions dengan kepala tegak setelah bermain melawan tim-tim besar seperti Real Madrid, Arsenal, dan Barcelona,” tambahnya.
Nasib Muram Tim-Tim Italia di Liga Champions
Atalanta menjadi tim Italia kedua yang tersingkir dari Liga Champions musim ini, setelah AC Milan. Milan harus puas bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord dan tersingkir dengan agregat 1-2.
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Serie A, yang sedang berusaha mengembalikan kejayaannya di kancah Eropa. Gasperini berharap timnya bisa belajar dari pengalaman pahit ini dan tampil lebih baik di kompetisi domestik.
Meski tersingkir, Gasperini tetap bangga dengan perjuangan anak asuhnya. Ia berharap Atalanta bisa memetik pelajaran berharga dari kekalahan ini dan kembali lebih kuat di musim depan.